Sejarah SMPK Sang Timur Malang
23/07/2011Sekolah Menengah Pertama Katolik (SMPK)Sang Timur didirikan pada awal Januari 1967 berlokasi di Jl.Bandung 2 Malang dan menempati lahan 1.040 m2. Sekolah Menengah Pertama Katolik (SMPK) Sang Timur didirikan untuk menjawab kebutuhan pendidikan masyarakat Malang secara khusus menampung para lulusan SD Sang Timur Malang yang telah berdiri lebih dahulu dan Sekolah-sekolah Dasar sekitar komplek Sang Timur. Baca entri selengkapnya »
Arti Lambang Sang Timur
20/08/2010 ”Kalau tak kenal maka tak sayang” demikianlah bunyi pepatah Indonesia sehingga kita perlu mengenal lebih dalam apa arti lambang ”Sang Timur” itu.
Warna
Dasar lambang berwarna hijau, berarti : menyatakan pengharapan cita-cita yang luhur.
Warna kuning pada bintang, berarti : menyatakan jaya mulia. Baca entri selengkapnya »
Warna
Dasar lambang berwarna hijau, berarti : menyatakan pengharapan cita-cita yang luhur.
Warna kuning pada bintang, berarti : menyatakan jaya mulia. Baca entri selengkapnya »
Kongregasi Sang Timur di Indonesia
20/08/2010 1. Awal mula Kongregasi Sang Timur di Indonesia
Mgr. Clemens van der Pas, O.Carm beserta para imam ordo Karmel yang berkarya di misi ex karesidenan Malang, Besuki dan Madura, yakin bahwa karya misi tidak mungkin berhasil jika tidak tersedia cukup sekolah bagi anak-anak dan kaum muda. Itu sebabnya Perfek Apostolik Mgr. Clemens van der Pas, O.Carm mengundang a.l. para Suster Ursulin (OSU), para Frater Bunda Hati Kudus (BHK), para Suster Santa Perawan Maria (SPM), Suster Darah Mulia dan para Sang Timur, ikut serta menggarap Kebun Anggur, khususnya di bidang pendidikan. Moeder Fransisca Cruce, PIJ, Pimpinan Provinsi Belanda, menerima undangan itu lalu mengirimkan enam suster sebagai pionir untuk berkarya di Indonesia. Baca entri selengkapnya »
SEJARAH KONGREGASI SANG TIMUR
20/08/2010Revolusi industri yang terjadi pada abad 18 sangat dirasakan dampaknya bagi negara Jerman. Situasi negara Jerman waktu itu menyebabkan orang tua bekerja di pabrik selama 16 jam. Mereka harus bekerja keras demi menghidupi keluarganya. Hal ini memberikan dampak negatif bagi anak-anak. Anak-anak tanpa asuhan dan didikan menjadi anak jalanan, suka mabuk-mabukan, nakal dan liar. Jika ada anak muda yang ditarik untuk ikut bekerja di pabrik, maka mereka akan bekerja selama 12 jam. Baca entri selengkapnya »